Sekarang Bulan Hijriah Apa 2023

Kalender Hijriah September 2023

tirto.id - Sosial budaya

Kontributor: Yuda PrinadaPenulis: Yuda PrinadaEditor: Yulaika Ramadhani

Jumada al-Awwal adalah bulan kelima dalam Kalender Islam. Tidak ada perbuatan khusus yang terkait dengan bulan ini, tetapi banyak peristiwa penting Islam terjadi, yang dapat kita renungkan dan ambil pelajaran penting darinya.

Beberapa ulama percaya bahwa Jumada al-Awwal adalah bulan di mana Nabi SAW menikahi Sayyida Khadijah RA. Ini adalah pernikahan yang sangat diberkati, dan anak-anak serta keturunan dari pernikahan mereka melanjutkan untuk mencerahkan Islam dan menyebarkan Islam.

Beberapa riwayat menyebutkan Sayyida Khadijah RA menjadi salah satu dari hanya 4 wanita dalam Islam yang telah mencapai iman yang sempurna. Dia adalah orang pertama yang menerima Islam, dan memberikan dukungan emosional dan finansial yang konstan kepada Nabi Muhammad SAW.

Jumada al-Thani adalah bulan keenam dalam kalender Islam (hijriah) dan juga disebut sebagai Jumada al-Akhirah. Ini adalah bulan yang istimewa bagi Nabi Muhammad SAW, karena itu adalah bulan di mana putri kesayangannya Sayyida Fatima Zahra AS lahir (pada tanggal 20 Jumada al-Thani).

Bagi umat Islam, ini adalah waktu yang tepat untuk mengirimkan salam kepadanya dan untuk merenungkan kehidupan, karakter, dan kedekatannya yang luar biasa dengan Nabi SAW, dari mana kita dapat mengambil pelajaran penting yang dapat kita terapkan dalam hidup kita.

Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Islam (hijriah) dan salah satu dari empat bulan suci yang ditetapkan oleh Allah SWT. Bulan Rajab mendahului bulan Sya'ban dan bulan suci Ramadhan , dan mengandung banyak manfaat dan keutamaan bagi jamaah karena beberapa hari paling berharga dalam kalender Islam terjadi di bulan ini.

Allah SWT menahbiskan Rajab salah satu dari empat bulan suci dalam setahun, dan karena itu bulan rajab mulia karena sejumlah alasan, yaitu pertama, inisiasi pertempuran dilarang selama empat bulan suci, semua pelanggaran selama bulan-bulan ini lebih berat sebagai perbuatan salah dan semua tindakan ibadah yang tulus dianggap lebih baik.

Sya'ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Islam (hijriah). Terletak di antara beberapa bulan yang paling dihormati dalam kalender Islam (hijriah) , Sya'ban adalah bulan yang sering diabaikan dalam setahun, tetapi tidak kalah pentingnya. Meskipun tidak termasuk salah satu dari empat bulan suci, itu adalah bulan yang sangat penting bagi Nabi Muhammad SAW dalam hal ibadah dan menawarkan beberapa tanggal penting bagi umat Islam.

Sya'ban adalah bulan Rasulullah SAW. Ini adalah bulan penting dalam persiapan Ramadhan, salah satu pahala yang paling mulia adalah Sya'ban dalam sedekah, yang merupakan sarana penyucian diri kita dalam persiapan menyambut Ramadhan.

Kalender Jawa September 2023

tirto.id - Kalender September 2023 untuk penanggalan Jawa mencakup pertengahan bulan Sapar sampai pertengahan bulan Mulud 1957. Adapun dalam Kalender Hijriah bertepatan dengan Safar hingga Rabiul Awal 1445 H.

Tanggal 1 September 2023 jika dilihat melalui Kalender Jawa bertepatan dengan 14 Sapar 1957. Adapun bulan Sapar ini berlangsung selama 29 hari dan berakhir tepat pada 16 September mendatang.

Dalam bulan Sapar, terdapat tradisi Saparan yang menyediakan gunungan sesuai hasil bumi masyarakat. Gunungan ini nantinya akan dibagi-bagi ke masyarakat sekitar sebagai ucapan rasa syukur dan agar mendapatkan keselamatan dunia-akhirat.

Sapar ini akan berakhir dan dilanjutkan dengan bulan baru Mulud. Bulan ini akan berlangsung selama 14 hari di bulan September 2023. Dengan begitu, Kalender Jawa September 2023 mencakup 14 Sapar hingga 14 Mulud 1957.

Kalender Islam September 2023 dimulai dari tanggal 15 Safar 1445 Hijriah. Setelah bulan Safar berakhir, bulan Rabiul Awal akan berlangsung mulai 17 September 2023.

Pada kurun waktu Mulud, terdapat tradisi Muludan dalam budaya Jawa yang dilaksanakan untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Perayaan ini biasa dilakukan pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya.

Dari keterangan tersebut, terlihat bahwa terdapat percampuran budaya antara Jawa dan islam. Tujuan pelaksanaannya yakni menunjukkan cinta pada Rasulullah SAW dan rasa syukur kepada Allah yang telah menciptakannya.